Konsep Dasar Bimbingan
Secara etimologis, bimbingan berasal dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “toguide” yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum, bimbingan dapat diartikan sebagai sebuah tuntunan.
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan berupa saran, pendapat atau motivasi yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada klien baik berupa perorangan atau beberapa individu, meliputi anak-anak, remaja, maupun dewasa yang memiliki tujuan agar orang yang dibimbing dapat memiliki kemandirian untuk mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dengan memanfaatkan kemampuannya sendiri, sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang telah berlaku. (Prayitno, 2004 : 99)
Menurut Djumhur dan Moh. Surya (1975) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus, bertahap dan sistematis kepada individu untuk memecahan suatu masalah yang dihadapinya.
Bimbingan merupakan sebuah istilah yang sudah lazim digunakan dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya sadar seseorang yang sudah ahli yang memberikan bantuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Selain itu bimbingan yang lebih luas dikemukakan oleh Good (Thantawi,1995:25) yang menjabarkan bimbingan adalah (1) suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis, yang dimasudkan untuk mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang; (2) suatu bentuk bantuan yang sistematis (selain mengajar) kepada murid, atau orang lain untuk menolong, menilai kemampuan dan kecenderungan mereka dan menggunakan informasi itu secara efektif dalam kehidupan sehari-hari; (3) sesuatu yang dilakukan atau tenik yang dilakukan untuk menuntun anak kepada suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan suatu keadaan lingkungan yang membuat dirinya sadar tentang kebutuhan dasar, mengenal kebutuhan, dan mengambil langkah-langkah untuk memuaskan dirinya.
Pendekatan dalam bimbingan merupakan pendekatan yang tepat digunakan di SD karena pendekatan ini muncul dari masalah-masalah perkembangan peserta didik yang menuju pada pengembangan ekologi perkembangan peserta didik. Konselor yang menggunakan pendekatan perkembangan akan melakukan identivikasi keterampilan dan pengalaman yang diperlukan siswa agar mencapai perkembangan yang optimal di sekolah maupun dalam kehidupannya.
Dalam pelaksanaan bimbingan perkembangan, akan lebih efektif jika guru tidak bekerja sendiri tetapi dapat melibatkan tim kerja atau berbagai pihak yang terkait terutama orang tua siswa. Bimbingan dirancang dengan sistem terbuka, dengan demikian perubahan dan penyempurnaan dapat dilakukan sepanjang itu diperlukan. Bimbingan perkembangan menggunakan berbagai pendekatan yang berorientasi multi budaya, sehingga tidak membuat klien lupa akan kebudayaanya. Tidak fanatik terhadap suatu teori, melainkan mampu mengkaji dan memfilter apa yang terbaik dari masing-masing terapi yang bermanfaat bagi klien atau keluarga.
Dari pengertian-pengertian di atas, didapatkan disimpulkan bimbingan itu sendiri adalah sebagia berikut:
1. Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan dengan memberikan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh klien sebagai objek bimbingan.
2. Bimbingan dilakukan dengan cara memberikan tuntunan dan memberikan pengarahan kepada seseorang untuk dapat mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapan sebelumnya.
3. Bimbingan diberikan kepada satu orang atau lebih meliputi anak-anak, remaja maupun orang dewasa melalui tatap muka langsung.