Kata-Kata Motivasi, Kata-Kata Bijak, Kata-Kata Mutiara, Kata-Kata Cinta, Pantun Nasehat, Pantun Jenaka, Contoh Proposal, Contoh Memo, Kata Kata 2016,

Contoh Format Struktur Teknik Penyusunan Pembelajaran Terpadu dan Model Perencanaan Pembelajaran

Adapun yang akan di bahas dan dipublikasikan kali ini adalah Teknik Penyusunan Pembelajaran Terpadu dan Model Perencanaan Pembelajaran sebagai lanjutan pembahasan yang ke 2, nanti insyaAllah dilanjutkan point pembahasannya pada postingan berikutnya.

Teknik Penyusunan Pembelajaran Terpadu
Dalam penyusunan pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi dasar yang akan dijabarkan. Untuk mengetahui keluasan atau kedalaman cakupan kemampuan dasar dapat digunakan jaringan topik/konsep. Kompetensi dasar yang terlalu luas/dalam cakupan materinya perlu dijabarkan menjadi lebih dari satu pembelajaran. Sedangkan kompetensi dasar yang tidak terlalu rumit mungkin dapat dijabarkan ke dalam satu pembelajaran.
Beberapa cara yang disarankan dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi langkah pembelajaran, antara lain:
1. Pembelajaran Disusun Berdasarkan Atas Satu Tuntutan Kompetensi Dasar Secara Utuh


Cara ini dilakukan apabila Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan tidak terlalu luas/dalam cakupan materinya. Sehingga memungkinkan untuk menguraikannya dalam satu unit pembelajaran.
2. Pembelajaran Disusun Berdasarkan Atas Satu Atau Lebih Hasil Belajar Dalam Satu


Apabila dalam satu Hasil Belajar keluasan dan kedalaman materi pembelajarannya ternyata terlalu kompleks , maka dapat disusun satu unit pembelajarannya. Atau seandainya memungkinkan dua Hasil Belajar yang tidak terlalu luas dan dalam tapi masih memiliki kaitan materi, maka dapat disusun ke dalam satu pembelajaran.
3. Pembelajaran Disusun Berdasarkan Atas Satu Atau Lebih Indikator Dalam Satu Kompetensi


Cara ini ditempuh dengan berpedoman kepada indikator hasil belajar. Kadangsatu indikator membutuhkan banyak waktu dalam pembelajarannya, sehingga perlu dibuatkan dalam satu untuk pembelajaran yang utuh. Dapat pula terjadi beberapa indikator yang saling berkaitan dan tidak terlalu luas/dalam cakupan materinya dibuatkan dalam unit pembelajaran sekaligus.

D. Model Perencanaan Pembelajaran
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu dipengaruhi oleh seberapa jauh direncanakan sesuai dengan kondisi dan potensi siswa (minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan). Kompetensi dasar dan indikator yang harus dikuasai siswa sudah tertulis dalam kurikulum per mata pelajaran. Oleh karena, dalam menyusun perencanaan pembelajaran terpadu perlu diawali dengan melakukan pemetaan komoetensi dasar dan indikator per mata pelajaran per kelas yang dianggap dapat dipadukan sau sama lain.
Dalam hal ini, model pembelajaran mencakup penyusunan silabus dan satuan pembelajaran. Format yang digunakan disesuaikan dengan contoh yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum balitbang Depdiknas atau modifikasinya. Langkah-langkah dalam mengembangkan model perencanaan secara terperinci dapat dilihat pada bagan berikut tentang arus perencanaan pembelajaran terpadu beserta penjelasannya dibawah ini:

Bagan 1. Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu
Langkah 1:
Peta kompetensi dasar secara keseluruhan telah ditetapkan dengan maksud upaya terjadi pemetaan keterpaduan. Pada saat menetapkan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar.
Langkah 2:
Mempelajari kompetensi dasar dan indikator dari mata pelajaran yang akan dipadukan. Pada tahap ini dilakukan pengkajian atas kompetensi dasar pada jenjang dan kelas yang sama dari beberapa mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan secara terpadu. Kegiatan dilanjutkan dengan mempelajari materi pokok yang telah ditetapkan pada setiap kompetensi dasar yang bisa dipadukan.
Langkah 3:
Memilih dan menetapkan tema/topik pemersatu. Langkah ini hanya dilakukan dalam pembelajaran terpadu model tematik (Webbed), sedangkan jika menggunakan model keterhubungan (Connected) bisa langsung menyusun matriks keterhubungan antar kompetensi dasar untuk beberapa mata pelajaran.
Langkah 4:
Membuat bagan keterhubungan (untuk model tematik) atau matriks keterhubungan (untuk model connected) kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu. Bagan keterhubungan dalam hal ini untuk menunjukkan kaitan atau jaringan tema/topik dengan kompetensi dasar yang dapat dipadukan.
Langkah 5:
Menyusun silabus pembelajaran terpadu.hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran terpadu. Dalam menyusun silabus perlu didasarkan pada matriks/bagan keterhubungan yang telah dibuat. Format silabus disesuaikan dengan contoh yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dalam pembelajaran terpadu disusun dalam silabus tersendiri.
Langkah 6:
Menyusun satuan pembelajaran terpadu untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Satuan pembelajaran tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas: identitas mata pelajaran, kompetensi dasar yang hendak dicapai, materi pokok beserta uraiannya, strategi pembelajaran, alat media yang digunakan, penilaian dan tindak lanjut serta sumber bahan yang digunakan.
Facebook Twitter Google+
Back To Top