Surat Al Kafirun | Alquran dan Terjemahannya. Para pengunjung blog kata bijak yang bijaksana menemani sampai dunia
ini berhenti berputar, terimakasih sebuah penghargaan buat anda semua
karena telah menjadikan situs ini menjadi salah satu media online yang
bermanfaat, mudah-mudahan bisa selamanya dirasakan manfaatnya oleh kita
semua, dan tim admin juga tentunya akan terus berusaha menjadikan situs
ini lebih baik lagi dalam kualitas konten maupun kecepatan loadingnya kalau kata para suhu mah seo-seo,
doanya saja dari semuanya. amin.
Pada hari ini alhamdulillah
penulis berada dalam keadaan baik-baik saja sehat jasmani juga rohani
yaitu berada dalam lindungan Allah SWT, dan ini semua tentunya tidak
lepas dari kebaikan dan do'a kalian semua, saya do'a kan pula semoga
pengunjung setia dari blog ini dan kaum muslimin diseluruh dunia pada
umumnya berada dalam lindungan Allah SWT, terutama selamat dan
terjaganya aqidah dan tauhid kita karena sekarang sudah banyak sekali
warna dan bentuk yang mau mengganggu kemurnian aqidah dan tauhid kita
baik dari luar maupun dari dari dalam yang mempunyai tujuan tidak baik
terhadap kita.
Pada kesempatan ini saya akan membagikan sesuatu
yang bermanfaat lagi buat anda semua yaitu sebuah postingan religi
mengenai surat Al Kafirun yaitu arab latin serta terjemahannya dalam
bahasa Inggris dan Indonesia.
Para pembaca yang berbahagia sebelum masuk bacaannya mari kita pelajari sedikit mengenai Surat Al Kaafirun ini supaya kita lebih kenal karena ada peribahasa tak kenal makanya tak sayang, surat ini terdiri atas 6 ayat, dan termasuk golongan surat Makkiyyah yaitu surat yang diturunkan di Kota Makkah Al-mukarromah, diturunkannya surat ini menurut para ulama ialah sesudah surat Al Maa'uun. Dinamai Al Kafirun (yang artinya orang-orang kafir), diambil dari perkataan Al Kaafiruun yang terdapat pada ayat pertama surat ini, inti pembahasan yang dijelaskan dalam surat ini adalah pernyataan
Allah SWT., yang disembah Nabi Muhammad SAW., dan pengikut-pengikutnya
bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad SAW., tidak akan menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
Adapun Asbabun Nuzul atau sebab-sebab diturunkannya surat Al Kafirun ini adalah dalam sebuah riwayat dikisahkan yaitu setelah Hamzah dan Umar masuk islam, kaum musyrikin mekah semakin khawatir terhadap dakwah Rasulullah. Mereka telah melakukan banyak cara untuk menghentikan dakwah Rasulullah mulai dari harta dan kekuasaan, hingga berencana membunuh Rasulullah. Dan ketika kaum Musyrikin Quraisy gagal dalam perundingan, hasutan, bujukan, ancaman, intimidasi sampai kegagagalan yang dialami Abu Jahal yang hendak membunuh Rasulullah, mereka kemudian mengajak Rasulullah untuk mengambil jalan tengah.
Ibnu Ishaq meriwayatkan, dia berkata, “Pada satu ketika datang orang-orang Quraisy kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam yang saat itu sedang thawaf di sekitar Ka’bah, di antara mereka adalah al-Aswwad bin al-Muthallib bin Asad bin Abdul Uzza, al-Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf dan al-Ash bin Wa’il as-Sahmi, mereka semua termasuk sesepuh dari kaumnya, mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, bagaimana kalau kita berdamai (bekerja sama dalam ibadah kita). Kami akan menyembah apa yang engkau sembah, tetapi engkau harus menyembah apa yang kami sembah. Jika yang engkau sembah lebih baik, kami akan menyembah Tuhanmu, tetapi jika yang kami sembah ternyata lebih baik maka engkau harus menyembah tuhan kami.
Ibnu Ishaq meriwayatkan, dia berkata, “Pada satu ketika datang orang-orang Quraisy kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam yang saat itu sedang thawaf di sekitar Ka’bah, di antara mereka adalah al-Aswwad bin al-Muthallib bin Asad bin Abdul Uzza, al-Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf dan al-Ash bin Wa’il as-Sahmi, mereka semua termasuk sesepuh dari kaumnya, mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, bagaimana kalau kita berdamai (bekerja sama dalam ibadah kita). Kami akan menyembah apa yang engkau sembah, tetapi engkau harus menyembah apa yang kami sembah. Jika yang engkau sembah lebih baik, kami akan menyembah Tuhanmu, tetapi jika yang kami sembah ternyata lebih baik maka engkau harus menyembah tuhan kami.
Abdul bin Humaid dan yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas,
orang-orang Quraisy itu berkata, “Jika engkau (Muhammad) mau menerima
tuhan kami maka kami akan menyembah Tuhanmu.” dan Riwayat yang lain dari Ibnu Jarir mengatakan
orang-orang Quraisy itu berkata, “Satu tahun engkau menyembah tuhan kami
dan satu tahun kami menyembah Tuhanmu,” Lalu Allah menurunkan ayat:
Lalu, Allah menurunkan
surat Al Kafirun tersebut. Nah untuk lebih jelasnya mengetahui isi surat Al Kafirun ini mari kita simak dibawah ini :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Artinya : "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih juga maha penyayang"
قُلْ يَاأَيُّهَاالْكَافِرُونَ
Qul yaa ayyuhaa lkaafiruun
Artinya:
[109:1] Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
[109:1] Say: O unbelievers!
لَاأَعْبُدُمَاتَعْبُدُونَ
Laa a'budu maa ta'buduun
Artinya:
[109:2] Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
[109:2] I do not serve that which you serve,
وَلَاأَنتُمْعَابِدُونَمَاأَعْبُدُ
Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud
Artinya:
[109:3] Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
[109:3] Nor do you serve Him Whom I serve:
وَلَاأَنَاعَابِدٌمَّاعَبَدتُّمْ
Walaa anaa 'aabidun maa 'abadtum
Artinya:
[109:4] Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
[109:4] Nor am I going to serve that which you serve,
وَلَاأَنتُمْعَابِدُونَمَاأَعْبُدُ
Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud
Artinya :
[109:5] dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
[109:5] Nor are you going to serve Him Whom I serve:
لَكُمْدِينُكُمْوَلِيَدِينِ
Lakum diinukum waliya diin
Artinya ;
[109:6] Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
[109:6] You shall have your religion and I shall have my religion.
Baca Juga Artikel Terkait dibawah ini :